Aura Senja
Sore
ini Senja mengenakan blus kuning muda menambah penampilannya semakin cantik
dengan kulitnya yang putih bersih. Rambutnya yang lurus terurai panjang
menjuntai sampai pinggangnya yang kecil bak biola. Senja sedang duduk-duduk di
teras depan rumahnya menantikan kedatangan pujaan hatinya. Bintang Pratama
lelaki yang sangat dicintai Senja karena Bintang sangat menhargai juga
menyayanginya.
Tiba-tiba
terdengar deru mobil dari jalan di depan rumah Senja dan berhenti tepat di
halaman rumah Senja. Tak lama kemudian pintu mobil terbuka dan muncullah sosok
lelaki tampan dan gagah mengenakan kaca mata hitam menambah penampilannya
semakin maskulin. Kaos warna hitam dipadu celana jins menambah penampilannya
semakin macho. Itulah Bintang Pratama lelaki yang membuat Senja sering tidak
bisa tidur dan gelisah dibuatnya.
“Selamat
sore sayang!” sapa Bintang kepada Senja yang terpana memandanginya dari
kejauhan.
“Eh,
iya …… selamat sore!” jawab Senja terkejut setelah sadar dari lamunannya.
Bintang
mendekat dan segera memeluk Senja yang masih duduk di sofa dengan kaki
bersilang. Senja membalas pelukan Bintang yang begitu hangat di tubuhnya.
Bintang melepaskan pelukannya dari tubuh Senja yang mungil berganti mendaratkan
ciuman mesranya di pipi mulus Senja. Menerima ciuman mesra Bintang, pipi putih
mulus Senja berubah menjadi merah merona semakin menawan.
“Ah
…… Bintang!” ucap Senja sambil mepaskan ciuman Bintang dari pipinya.
“Sebentar
Senja, aku masih kangen sama kamu!” ucap Bintang kembali meraih wajah Senja
kemudian didekatkan ke tubuhnya. Bintang kembali mencium pipi Senja berlanjut
ke bibir Senja yang tipis dan lembut, terasa hangat dibibir Bintang.
“Ah
……. Bintang!” desah Senja lirih.
“Kamu
mau makan apa Bintang?” tanya Senja kepada Bintang.
“Terserah
kamu Senja, masakan kamu pasti lezat!” jawab Bintang.
“Oke,
aku masak dulu ya!” ucap Senja sambil berjalan ke dapur.
Senja
memasak pecel lele makanan kesukaan Bintang, Senja tahu betul segala sesuatu
tentang Bintang baik makanan, hobi bahkan warna kesukaan. Hal itulah yang
membuat Bintang sangat mencintai Senja, karena Senja mencurahkan segala
perhatiannya kepada Bintang.
“Ayo
makan dulu Bintang!” ajak Senja sambil menyiapkan makanan di meja makan.
“Oke
sayang, aku segera datang!” jawab Bintang yang duduk di ruang keluarga sambil
membaca surat kabar.
“Aku
ambilkan nasinya ya!” ucap Senja.
“Iya,
tapi jangan kebanyakan ya!” jawab Bintang.
Bintang
segera melahap nasi dengan lauk pecel lele kesukaannya, tidak lupa dengan
sambal terasi menambah nikmat cita rasa makanan.
“Waah
…….. lezat sekali masakan kamu Senja. Tidak salah aku memilih kamu sebagai
calon istriku!” ucap Bintang memuji masakan Senja.
“Ah
Bintang, aku memasak memang khusus buat kamu!” jawab Senja.
Setelah
selesai makan Senja dan Bintang kemudian menuju ke teras depan rumah. Sesekali
terdengar gelak tawa mereka berdua di tengah sepinya malam. Bintang dan Senja
memang dua sejoli yang sangat cocok satu sama lain. Keduanya dapat saling
melengkapi kekurangan masing-masing, sehingga banyak orang yang iri dengan mereka.
“Eh
Senja, aku apa hari ini merasa bahagia bersamaku?” tanya Bintang kepada Senja.
“Memangnya
kenapa?” Senja balik bertanya kepada Bintang.
“Aku
melihat aura kuning di wajah kamu Senja!”ucap Bintang kemudian.
“Hari
ini aku memang merasa sangat bahagia bersamamu Bintang!” jawab Senja dengan
senyum dan tatapan yang tak luput dari wajah Bintang.
“Aku
juga melihat matamu berbinar-binar seperti cahaya bintang di langit menerangi malam yang gelap!” lanjut Bintang.
“Ah kamu memang paling bisa
membuat hatiku berbunga-bunga, Bintang!” ucap Senja sambil menghambur memeluk
Bintang. Bintang menyambut pelukan Senja dengan balik memeluknya dengan hangat
dan mesra.
“Sudah malam Bintang
sebaiknya kamu pulang, pasti ibumu khawatir kalau kamu pulang larut malam!”
ucap Senja sambil melepaskan pelukan mesranya pada Bintang.
“Baiklah sayang, terimakasih
untuk hidangan istimewanya malam ini, juga wajah cantik ini!” ucap Bintang
sambil mencium pipi Senja sekali lagi.
Bintang berjalan ke halaman
mengampiri mobilnya, Bintang melambaikan tangannya pada Senja. Senja membalas
lambaian tangan Bintang sambil tersenyum memperlihatkan sudut bibir tipisnya
yang merah merona. Terdengar suara pintu mobil ditutup dan tak lama kemudian
mobil Bintang mulai bergerak melaju meninggalkan halaman rumah Senja yang
kembali sunyi.
Senja tinggal bersama ayah,
ibu serta adik laki-lakinya. Ayah dan ibu Senja sedang ada ada urusan bisnis
keluar kota sejak 2 hari yang lalu, adik laki-lakinya sering bermain ke rumah
teman-temannya dan pulang larut malam. Hanya Bintang yang sering menemaninya
ketika Senja merasa kesepian tinggal di rumah yang lumayan besar dan halaman
yang luas itu. Ayah dan ibu Senja adalah pengusaha yang sering sibuk dengan
pekerjaannya dan kadang kurang memperhatikan anak-anaknya yang butuh kasih
sayang dan perhatian, tidak hanya cukup dengan harta kekayaan yang berlebih.
Comments
Post a Comment