Buku Mahkota Penulis dan Muara Tulisan
Buku Mahkota Penulis dan Muara
Tulisan
“Tulisan-tulisan itu ibarat air mengalir . Tetes demi tetes bergabung menjadi satu,
mangalir jauh mencari tempat terendah akhirnya bermuara di lautan. Sejatinya
buku adalah kumpulan tulisan nan terserak. Karya gemilang yang disatukan
menjadi sebuah buku.” Itulah kalimat yang diucapkan oleh Haji Tamrin Dahlan
seorang Pengusaha penerbitan buku, dan juga seorang penulis. Kalimat di atas
disampaikan oleh Haji Tamrin Dahlan saat menjadi narasumber dalam pelatihan belajar
menulis PGRI pertemuan ke-8 gelombang 18. Beliau memaparkan materi “Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan.”
Buku adalah Mahkota Seorang Penulis.
Seorang penulis tanpa
memiliki buku maka belum bisa dikatakan sebagai seorang penulis sejati.
Menurut Haji Tamrin Dahlan, salah satu kiat menulis agar bisa menulis artikel setiap hari ialah
sekali duduk jadi. Tulisan memenuhi kaedah sebuah artikel ketika mencapai 7
paragraf. Dalam menulis, jangan pernah meninggalkan tulisan. Bisa dipastikan
tulisan itu tidak akan pernah tuntas. Duduklah, paksakan diri tulisan wajib
selesai tak peduli salah ketik. Nanti saja bicara kualitas, sebab indicator
bagus tidaknya tulisan sangat subyektif dan variatif.
Ketika menulis reportase taati kaedah 5 W 1 H.
(what, where, wheb, why, who and how).
Sebagai bukti liputan original asli
tampilkan pula foto bersama teman/keluarga misalnya ketika sedang berwisata. Bisa
juga memposting laporan setelah mengikuti satu event webinar. Reportase
kehidupan masyarakat juga merupakan sumber inspirasi tak pernah habis yang senantiasa menghampiri
diri apabila jeli melihat fenomena lingkungan. Itu akan menjadi sebuah tulisan
bergenre humaniora yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca.
Ketika menulis artikel genre opini sudah hindari menghakimi
orang lain apalagi institusi. Pertahankan objektivas, hindari hoax dan selalu memihak kepada kebenaran. Pada
paragraf terakhir sertakan solusi, berupa saran dan pendapat membangun untuk
mengurai permasalahan yang sedang dibahas.
3 Rahasia Menulis
1.
Setiap tulisan itu memiliki Roh.
Tulisan itu
hidup dengan syarat karya ketik di syiarkan ke media sosial. Tulisan dibaca
apalagi diberi komentar (terlepas
tanggapan baik atau mencemooh) maka kita sudah berhasil menjadi penulis non
buku harian. Zaman dulu orang menulis buku harian tanpa dibaca orang lain. Agar
tulisan memiliki rih, maka jangan ragu share ke facebook, whats app, media
lainnya sehingga penulis dikenal dan suatu saat menjadi terkenal.
2.
Tulisan akan mengikuti takdirnya.
Biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri, biarlah bukumu itu
mengikuti takdirnya (Buya Hamka).
3.
Dengan menulis, mampu menembus batas birokrasi.
Buku Muara Tulisan
Mengumpulkan tulisan yang berserakan bermuara menjadi Buku.
Kumpulkan tulisan menjadi sebuah buku karena keabadian akan melekat pada
dirinya. Buku adalah suatu prestasi penulis.
Wuryanti
Resum: 7
Gelombang: 18
Tema: Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan
Narasumber: Tamrin Dahlan
Comments
Post a Comment