Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 

Jumat, 7 Mei 2021 siang ini saya mengikuti kuliah ke-15 Gelombang 18 pelatihan belajar menulis. Tema yang dibahas adalah Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan. Materi disampaikan oleh Bapak Susanto, S.Pd.

Menurut Susanto, Proofreading adalah suatu aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum mempublikasikannya. Proofreading berbeda denagan editing. Editing melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, serta bahasa, tetapi proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsisten.

Pada tulisan yang sudah bagus, uraian sesuai tema, struktur bahasanya bagus, kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang, maka hanya perlu membetulkan letak-letak tanda bacanya saja. Sedangkan pada tyulisan yang masih kacau strukturnya, misalnya kalimat berupa kalimat majemuk yang terdiri dari banyak kalimat tunggal, maka harus dilakukan editing dan proofreading sekaligus.

Menurut penerbit deepulish, ada beberapa langkah dalam melakukan editing dan proofreading. Langkah pertama yaitu pengeditan konten, kedua pengeditan baris, ketiga menyalin pengeditan, dan langkah terakhir yaitu proofreading.

Pengeditan konten yaitu merevisi draf awal teks, membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, dan menambah atau menghapus seluruh bagian.

Pengeditan baris  yaitu merevisi penggunaan bahasa untuk mengkomunikasikan cerita, ide, atau argument seefektif mungkin. Hal ini mencakup perubahan kata, frasa, dan kalimat serta penyusunan ulang paragraph untuk meningkatkan aliran teks.

Menyalin pengeditan yaitu memoles kalimat individual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Salinan dari editor tidak mengubah konten teks, tetapi jika kalimat atau paragraph ambigu atau canggung, editor dapat bekerjasama dengan penulkis untuk memperbaikinya.

Proofreading terutama memperbaiki masalah tanda baca dan penggunaan kata baku pada tulisan . Dalam langkah proofreading memperbaiki ejaan disesuaikan dengan KBBI. Penggunaan kata baku juga merujuk pada KBBI. Perbaikan pada konsistensi nama dan ketentuan, serta judul bab dan penomoranya. Dalam proofreading kita bertindak sebagai seorang pembaca dan menilai apakah karya tulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Setelah melawati tahapan proofreading, tulisan bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Oleh karena itu sebelum tulisan kita dipublikasikan baik di blog, facebook atau media sosial lainnya, usahakan di proofreading dahulu agar tidak terjadi typo ataupun kesalahan lain misalnya spasi dan tanda baca. Karena kesalahan-keslahan tersebut mungkin akan menyebabkan pembaca salah memahami  isi tulisan kita.


Wuryanti

Resume: 13

Gelombang: 18

Tema: Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber: Susanto, S.Pd.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengirim Naskah Buku ke Penerbit

Puisi 35 #Kumandang Takbir

Puisi 19 #Kertas